Breaking News

Merajut Ketenangan Bilqis: Sentuhan Psikologi Polda Sulsel Pulihkan Luka Kecil di Makassar



Keterangan gambar:

Seorang personel Bagian Psikologi Biro SDM Polda Sulsel dengan lembut mendampingi Bilqis Ramadhani (4) dalam sesi terapi seni di kediamannya, Makassar. Pendampingan ini menjadi bagian dari upaya pemulihan psikologis pasca peristiwa penculikan yang sempat dialaminya.



MAKASSAR — Pagi itu, suasana di sebuah rumah sederhana di Jalan Pelita 2, Makassar, terasa berbeda. Di tengah riuh kota yang mulai berdenyut, senyum perlahan kembali muncul di wajah kecil Bilqis Ramadhani (4). Ia baru saja melewati masa-masa sulit — menjadi korban penculikan yang sempat mengguncang hati banyak orang.

Namun kini, ada cahaya baru yang hadir di rumahnya. Tim Psikologi Biro SDM Polda Sulawesi Selatan datang dengan misi kemanusiaan: menenun kembali rasa aman yang sempat terenggut dari Bilqis.

Pendampingan psikologis itu dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025) pagi. Dengan pendekatan hangat dan penuh empati, tim memberikan serangkaian intervensi psikologis mulai dari observasi perilaku, wawancara ringan, hingga terapi seni — semua dirancang agar Bilqis kembali percaya pada dunia di sekitarnya.

Tak hanya fokus pada Bilqis, tim juga mendampingi kedua orang tuanya. Mereka diajak memahami kondisi psikologis sang anak, mengenali tanda-tanda trauma, dan belajar memberikan dukungan emosional dengan penuh kesabaran.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Didik Supranoto, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pendampingan, melainkan upaya pemulihan menyeluruh bagi keluarga.

“Tujuan kami adalah memulihkan kondisi mental dan emosional korban, mengatasi trauma, serta memperkuat hubungan dalam keluarga agar mereka bisa beradaptasi dengan lebih baik pasca peristiwa ini,” ujarnya.

Pendampingan psikologis yang dilakukan Biro SDM Polda Sulsel menjadi bukti nyata bahwa kepolisian tak hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk menyalakan kembali harapan — terutama bagi mereka yang sempat kehilangan rasa aman.

Di balik langkah kecil Bilqis yang kembali berani bermain, tersimpan pesan besar: bahwa sentuhan kemanusiaan bisa menjadi obat paling mujarab dalam memulihkan luka jiwa.


Sumber: Humas Polda Sulsel

Laporan: Sudirman Sehe

Editor: Masykur Thahir


Tidak ada komentar