Kapolda Sulsel Bahas Isu Aktual Bersama Awak Media: Tegaskan Komitmen Transparansi dan Keadilan
MAKASSAR — Udara pagi di Mako Direktorat Samapta Polda Sulsel terasa hangat, bukan hanya karena sinar matahari yang mulai menyapa, tapi juga oleh suasana akrab antara aparat kepolisian dan insan pers. Kamis (13/11/2025) itu, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H., menggelar kegiatan doorstop bersama awak media—momen yang memperlihatkan keterbukaan Polri terhadap publik.
Didampingi Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. Didik Supranoto, S.I.K., M.H., Kabidpropam Kombes Pol. Zulham Effendy, S.I.K., M.H., dan Dirsamapta Kombes Pol. Brury Soekotjo A.P., S.I.K., sang Kapolda menyapa para jurnalis dengan senyum ramah. Ia membuka pembicaraan dengan ucapan terima kasih kepada media yang telah menjadi mitra penting dalam mendukung kinerja kepolisian.
“Sebagai pejabat baru, saya harus hidup di tengah-tengah anggota saya. Kita perlu menyamakan persepsi tentang tugas pokok kepolisian: melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat agar arah kerja kita sejalan,” ujarnya.
Ungkap Kasus Penjualan Bayi Lintas Provinsi
Dalam sesi tersebut, Kapolda Djuhandhani menyinggung sejumlah isu aktual yang tengah menjadi perhatian publik. Salah satunya adalah kasus penculikan dan penjualan bayi yang sebelumnya diungkap Polrestabes Makassar. Ia mengungkapkan, kasus ini masih terus berkembang dan kini telah menjalar ke beberapa wilayah lain.
“Dari hasil pemeriksaan, tersangka memberikan keterangan terkait beberapa TKP lain, yakni di wilayah Polda Bali, Jawa Tengah, Jambi, dan Kepulauan Riau,” jelasnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri. Dalam waktu dekat, asistensi akan dilakukan terhadap penanganan di Polda Sulsel.”
Ia menegaskan bahwa pengungkapan kasus ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam melindungi masyarakat melalui penegakan hukum yang tegas dan profesional.
“Alhamdulillah, berkat dukungan masyarakat, perkara ini dapat terungkap. Kami akan terus bekerja secara transparan dan profesional,” ucapnya.
Respons Isu Dugaan Korupsi Komite Sekolah
Kapolda juga memberikan klarifikasi terkait isu viral di media sosial mengenai dugaan korupsi uang pungutan komite sekolah di SMA Negeri 1 Luwu Utara yang menyeret kepala sekolah dan wakilnya.
“Perkara itu sebenarnya terjadi pada tahun 2022 dan sudah ada putusan Mahkamah Agung. Namun karena kembali viral, kami menurunkan tim gabungan dari Divpropam Polri, Bidpropam, dan Wasidik Ditreskrimsus untuk menelusuri lebih lanjut,” terangnya.
Langkah tersebut, lanjutnya, merupakan wujud komitmen transparansi Polda Sulsel.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Divpropam dan Bareskrim. Bila ditemukan pelanggaran etika atau norma, akan kami tindak tegas,” tegasnya.
Hukum yang Adil Tanpa Pandang Bulu
Kapolda menekankan bahwa penegakan hukum di Polda Sulsel harus berjalan berkeadilan dan tidak diskriminatif.
“Kami tidak akan membiarkan hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Ini sejalan dengan arahan Presiden agar aparat bekerja profesional dan adil,” ujarnya mantap.
Tindak Tegas Anggota yang Langgar Etika
Isu lain yang turut menjadi perhatian adalah dugaan pelanggaran oleh anggota Polri dalam proses rekrutmen calon anggota. Kapolda memastikan bahwa hal tersebut sudah ditindaklanjuti.
“Anggota yang bersangkutan sudah ditempatkan di tempat khusus dan sedang dalam proses lidik-sidik oleh Bidpropam. Kami proses sesuai ketentuan,” jelasnya.
Selain itu, Kapolda juga menyoroti kasus dugaan pemerasan sopir di Gowa yang menyeret nama seorang Polwan. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, oknum tersebut ternyata hanya dipinjam rekeningnya oleh pihak lain.
“Polwan itu tidak terlibat langsung. Rekeningnya dipinjam oleh orang lain, dan kami masih menelusuri aliran dananya bersama pihak perbankan,” kata Kapolda.
Ia menegaskan bahwa penyelidikan akan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah, namun jika terbukti ada keterlibatan anggota, tindakan tegas akan dijatuhkan tanpa pandang bulu.
Menutup dengan Komitmen Kepercayaan Publik
Mengakhiri pertemuan, Irjen Pol. Djuhandhani menegaskan bahwa Polda Sulawesi Selatan akan terus memperkuat kepercayaan masyarakat melalui pelayanan prima, penegakan hukum yang profesional, serta pengawasan internal yang transparan dan akuntabel.
“Kami berkomitmen menjaga integritas dan kepercayaan publik. Polri hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga pelindung yang humanis bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: Humas Polda Sulsel
Laporan: Musafir
Editor: Masykur Thahir

Tidak ada komentar