Breaking News

Tiga Makna Kemerdekaan bagi Muhammad Aras

Penulis : Dr. H. Muhammad Aras, S.Pd., M.M.


Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan, dibacakan Presiden Indonesia pertama, Soekarno. Bersama para perintis kemerdekaan dan seluruh rakyat Indonesia, turut hadir menjadi saksi awal sejarah "deklarasi" kebebasan bangsa, pada 17 Agustus 1945.


Namun, proklamasi kemerdekaan itu bukanlah akhir dari perjuangan bangsa ini. Masih banyak yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat makmur pada segala aspek.


Proklamasi dan kemerdekaan yang telah terwujud sudah seharusnya mendorong agar kita mampu mencapai kehidupan bermasyarakat yang adil dan makmur sesuai cita-cita luhur Pancasila.


Namun, sebenarnya apa saja arti atau makna dari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia itu?


Setidaknya ada 3 (tiga) makna yang bisa kita petik dalam rangka menggali setiap tujuan dan keinginan luhur para pendiri bangsa yang telah bersusah payah mengorbankan segalanya dengan tanpa pamrih, yaitu ; 


Pertama, kemerdekaan sejatinya mampu menjadikan bangsa yang berdikari, Pasca proklamasi, lepasnya bangsa dari rongrongan bangsa asing yang telah menelan korban nyawa tak terhingga menjadi pemicu mengapa kemerdekaan ini mesti digerakkan dengan segala resiko yang ada. Maka dengan telah terbukanya pintu gerbang kemerdekaan, hal ini menandakan bahwa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar merupakan bangsa yang penuh percaya diri mampu berdiri di kaki sendiri. Bangsa yang siap berjuang menentukan nasib bangsanya tanpa harus ada campur tangan pihak lain yang dapat menodai karakter bangsa ini. Bangsa Indonesia harus mampu menciptakan satu rangkaian kekuatan besar berupa potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul nan tangguh. Siap dalam menghadapi persaingan global. Memantapkan diri dalam menyongsong perang ekonomi secara terbuka dengan negara lain. Negara menjamin setiap warganya untuk dapat berkompetisi dan tangguh dalam menghadapi setiap perkembangan zaman maupun teknologi. Serta sumber daya alam yang diolah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.


Kedua, memperkuat kebhinekaan. Ada satu kalimat "sakti" yang tertulis dalam cengkraman kaki Garuda dengan sangat jelas yaitu "Bhineka Tunggal Ika". Negara Indonesia merupakan negara yang majemuk, terlahir dengan kekayaan budaya, ras dan ragam bahasa warisan nenek moyang terdahulu. Karena alasan fundamental itulah bangsa ini kuat. 

Di atas semua perbedaan, kita harus mampu membuktikan bahwa perjuangan yang dilakukan dengan semangat gotong royong, seluruh rakyat bahu-membahu bertekad kuat untuk mencapai satu cita-cita mulia yang bisa kita rasakan kini ialah kemerdekaan.

Akan tetapi, benarkah kemerdekaan ini telah kita petik secara utuh dan bulat? Beberapa indikatornya bisa kita lihat sendiri. Apabila suatu bangsa masih disibukkan dengan konflik horizontal perbedaan keyakinan dalam beragama, canggung dalam memilih kawan yang berbeda pandangan dan menjauhkan diri dari irama-irama kebersamaan di atas keberagaman. Padahal, sesungguhnya sebagai generasi masa kini kita harus mampu menjaga apa yang telah ditinggalkan oleh para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan di atas perbedaan yang ada. Perlu juga kita renungkan setiap saat, sebenarnya sudah seberapa besar energi yang telah kita berikan bagi bangsa ini.


Ketiga, mencapai derajat kemakmuran dan kesejahteraan sosial.

Sebagaimana amanat suci Pancasila sila ke-5 yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", negara yang telah dibentuk dengan segala pengorbanannya, mempunyai harapan besar terhadap adanya keadilan dalam status sosial di masyarakat. Yang kaya tidak semakin kaya, yang miskin tidak semakin miskin. Namun yang seharusnya terjadi adalah kepekaan sosial bangsa ini harus mampu membangun satu tatanan bermasyarakat dan bernegara yang penuh empati antar sesama. Terlahir pribadi-pribadi yang dermawan dan Berkeprimanusiaan.

Negara harus terus dan tidak pernah letih dalam memberikan peluang yang sama bagi rakyatnya untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang terjangkau, ketersediaan lapangan kerja dan fasilitas-fasilitas lainnya agar rakyat bisa dengan bangga dan bahagia merasakan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang ada pasca merdeka sehingga mereka dapat menjadi bagian penyangga negara yang kokoh di masa ini, dengan bekal kecintaan kepada para pahlawan bangsa dan kefahamannya terhadap sejarah bangsa dapat membentuk masyarakat yang memiliki nasionalisme yang tinggi. 

Peluang ekonomi yang luas, kesempatan mendapatkan layanan publik sangat besar dan mudah didapatkan.


Jakarta, Agustus 2021



Tidak ada komentar