Breaking News

Darussalam Pertanyakan Bantuan Baznas untuk Dana Penelitian kepada Rektor Unimen



Palapainfo.com, Enrekang -- Seorang warga Enrekang melayangkan surat terbuka kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Enrekang terkait bantuan dana penelitian yang diberikan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen), Yunus Busa.

Surat terbuka itu ditulis melalui sosial media, yakni akun Facebook (Fb) atas nama Darussalam Konzelink. Salah satu poin isi surat tersebut, Darussalam mempertanyakan kredibilitas Komisioner Baznas dalam menjalankan amanah yang diberikan para donatur untuk mengelola zakat mereka secara professional

“Atau apakah salah satu kriteria penerima adalah mereka yang memiliki hubungan dekat dengan para komisioner? Allahua’lam Bissawaf,” tulis Darussalam dalam surat terbuka di akun Fb.

Saat dihubungi wartawan, Darussalam mengatakan kalau dirinya sangat mendukung salah satu program Baznas yaitu bidang pendidikan. Hanya saja betapa kecewanya seluruh masyarakat Enrekang saat tahu Baznas membantu biaya penelitian seorang Rektor.

“Tapi di sini kita berbicara masalah keadilan. Masih banyak adik-adik kita yang sedang menuntut ilmu dan orang tuanya berada di bawah garis kemiskinan dan tidak tersentuh. Lalu orang sekelas Rektor kok begitu cepat diakomodir,” ujarnya.

Dalam surat terbukanya, dia juga mempertanyakan bantuan yang diberikan kepada Rektor Unimen, apakah sudah sesuai regulasi?

Seorang Warga Layangkan Surat Terbuka kepada Baznas Enrekang terkait bantuan untuk Rektor Unimen, ternyata ini sebabnya!

“Apakah pemberian bantuan studi tersebut tidak menciderai perasaan para pemberi zakat dengan ikhlas dan bertujuan untuk kemaslahatan umat,” tandasnya.

“Sebagai pembanding, beberapa waktu lalu, saya sempat menyodorkan beberapa permohonan dengan maksud yang sama, di mana segala persyaratan yang diminta Baznas telah kami lengkapi (permohonan, data diri calon penerima, data pendidikan, dan tidak lupa Suket tidak mampu,” tambahnya.

Dia mengatakan beberapa nama tersebut adalah mereka yang benar- benar berhak menerima bantuan yang dimaksudkan. Salah satu nama yang diusulkan adalah seorang Hafiz Qur’an yang penghasilan orang tuanya masih sangat jauh di bawah rata-rata, selama ini anak itu menempuh pendidikan selain biaya dari orang tua, tentunya bantuan dari keluarga juga jadi salah satu penopang.

Nama lain yang dia ajukan ke Baznas Enrekang di mana orang tua anak tersebut bekerja sebagai buruh tani, bahkan salah satu di antara nama tersebut harus cuti akademik karena keterbatasan biaya, dan sampai saat ini belum ada titik terang terkait permohonan bantuan itu.

Itulah sebabnya Darussalam melayangkan surat terbuka untuk Baznas Enrekang. Untuk membangunkan Baznas jika masih banyak yang layak dibantu biaya pendidikannya dibanding harus membantu biaya penelitian seorang Rektor

“Sekali lagi saya tidak ada kepentingan apa pun. Saya hanya bicara masalah keadilan. Masih banyak yang lain yang lebih layak untuk dibantu. Kita tahu kan kalau pendapatan sekelas Rektor itu bagaimana. Jadi di sini saya bukan mencari sensasi sama sekali tidak,” tutup Darussalam. (din)

Tidak ada komentar