Jejak Satgas Pangan Menjamin Meja Makan: Ketika Polisi Berburu Stabilitas Harga di Kota Sutra
Keterangan Gambar:
Mengawal Stok Pangan: Koordinator Satgas Pangan Polres Wajo, IPTU Fahrul, S.H., M.H. (berkaus kuning), berdiskusi dengan distributor saat melakukan inspeksi mendadak di salah satu lokasi penjualan beras di Wajo. Pengecekan ini vital dilakukan Satgas Pangan untuk memastikan ketersediaan stok dan mencegah praktik penimbunan yang dapat mengganggu stabilitas Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasaran.
WAJO, SULSEL — Hari Jumat (14/11/2025) di Kabupaten Wajo tak hanya diisi dengan rutinitas mingguan. Di balik kesibukan Pasar Mimi, pasar modern, hingga lapak penjualan beras di Jalan Bau Mahmud, sekelompok petugas berseragam—bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Wajo—bergerak senyap. Mereka bukan sedang memburu kriminalitas jalanan, melainkan tengah memastikan komoditas paling fundamental di meja makan warga: beras, tetap tersedia dengan harga yang wajar dan aman.
Aksi yang dipimpin langsung oleh Koordinator Satgas Pangan Polres Wajo, Kasat Reskrim IPTU Fahrul, S.H., M.H., ini merupakan rangkaian sosialisasi dan inspeksi lapangan yang masif. Tujuannya jelas: mencegah potensi kecurangan, penimbunan, atau penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pesan Tegas di Tengah Tumpukan Beras
IPTU Fahrul menyampaikan, kegiatan ini merupakan langkah proaktif negara dalam menjaga ketenangan masyarakat. Di tengah kekhawatiran global terhadap harga pangan, Wajo memilih bertindak preventif.
“Sosialisasi ini penting agar para pelaku usaha memahami dan mematuhi ketentuan HET. Kami ingin memastikan harga pangan, terutama beras, tetap stabil dan tidak membebani masyarakat,” tegas IPTU Fahrul, suaranya terdengar meyakinkan di antara riuh rendah pasar.
Bersama tim gabungan dari Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, serta instansi terkait, Satgas Pangan tampak teliti. Mereka tak hanya memeriksa label harga; stok di gudang, kualitas beras, hingga kesesuaian harga yang ditawarkan di Pasar Mimi diperiksa dengan cermat. Langkah ini menjadi penegas bahwa stabilitas harga bukanlah hanya urusan kertas, melainkan implementasi nyata di lapangan.
Menjaga Nyaman dan Kepastian di Meja Makan
Di satu sisi, petugas memberikan edukasi tentang aturan main. Namun, di sisi lain, komitmen untuk menindak tegas pelanggaran juga disampaikan tanpa kompromi. Upaya penimbunan atau "permainan harga" yang berpotensi meresahkan masyarakat dipastikan akan berhadapan langsung dengan hukum.
“Kami mengimbau seluruh pelaku usaha untuk mematuhi aturan yang berlaku. Satgas Pangan Polres Wajo akan terus melakukan pengawasan secara berkala demi menjaga kenyamanan dan kepastian harga di tengah masyarakat,” tambah IPTU Fahrul, menutup penjelasannya dengan nada persuasif sekaligus peringatan.
Melalui sinergi lintas instansi ini, Wajo menunjukkan komitmennya. Harapannya, setiap pedagang dapat mengambil peran aktif sebagai mitra pemerintah dalam menjaga stabilitas. Dengan demikian, pangan yang aman, sehat, dan terjangkau dapat terus dinikmati oleh seluruh keluarga di Kabupaten Wajo. (*/Sabri)

Tidak ada komentar