Breaking News

Temu Kangen Smabo 83: Menyulam Cerita Lama dalam Jalinan Persaudaraan Abadi


Keterangan Gambar:

Para alumni SMA Negeri 156 Watampone angkatan 1983 (Smabo 83) berpose bersama dalam suasana hangat penuh keakraban saat acara Temu Kangen di The Rinra Hotel, Makassar, Sabtu malam (25/10/2025). Empat dekade berlalu, namun tawa dan persaudaraan masa sekolah tetap terjaga erat dalam kenangan yang tak lekang oleh waktu.


Laporan : Sudirman Sehe
Editor : Alimuddin


MAKASSAR — Suasana hangat penuh tawa dan haru menyelimuti malam akhir pekan di The Rinra Hotel, Jalan A. Jemma, Makassar, Sabtu (25/10/2025). Sekitar seratusan alumni SMA Negeri 156 Watampone angkatan 1983 — yang akrab disapa Smabo 83 — berkumpul kembali setelah puluhan tahun terpisah oleh jarak dan kesibukan hidup.

Empat dekade lebih telah berlalu sejak mereka menamatkan pendidikan di SMA 156 Watampone. Kini, rambut mereka mungkin telah memutih, langkah sedikit melambat, namun tawa dan keakraban masa muda itu masih sama — seolah waktu tak pernah benar-benar memisahkan.

Mereka datang dari berbagai penjuru negeri, membawa kisah dan pengalaman dari lintasan profesi yang beragam. Ada yang telah purnatugas sebagai pegawai negeri, ada pula purnawirawan TNI dan Polri, dan tak sedikit yang kini menjadi profesional serta pengusaha sukses.

Acara temu kangen ini menjadi ruang untuk mengenang masa-masa indah di bangku sekolah — saat canda, hukuman guru, dan kenakalan remaja menjadi cerita yang kini terasa manis untuk diingat.

Kehadiran para guru tercinta seperti Drs. H. Abd. Rachman dan Dra. Hj. Andi Aidah menambah haru suasana. Mereka disambut penuh rasa hormat dan rindu oleh mantan murid-murid yang kini telah menjadi orang tua, bahkan kakek-nenek.

Di antara para alumni, tampak pula H. Asnawi Badwi, S.H., M.H., Ketua Smabo 83 yang pernah menapaki karier gemilang hingga menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, serta Prof. Dr. Indah Raya, dosen Universitas Hasanuddin, yang turut hadir memberi warna kebersamaan.

Acara berlangsung hangat dengan penampilan Hidayat Hafid sebagai pembawa acara, yang berhasil mengaduk emosi peserta — tawa, haru, dan kenangan bergulir silih berganti.

Malam itu bukan sekadar reuni. Ia adalah perayaan perjalanan hidup — bukti bahwa persahabatan masa muda dapat bertahan melewati waktu, jabatan, dan perubahan zaman.



Tidak ada komentar