Harapan di Balik Kabut Umpungeng: Rusman, Petani yang Hilang, Kembali dalam Pelukan Keluarga
Keterangan Gambar:
Kapolsek Lalabata berkoordinasi dengan pihak medis dan keluarga untuk memastikan kondisi Rusman stabil. Kerja sama lintas sektor membuahkan hasil positif dalam pencarian. (Foto: Dokumentasi Humas Polres Soppeng)
SOPPENG, SULSEL – Ke mana Rusman pergi selama lebih dari dua minggu? Misteri ini mungkin belum sepenuhnya terpecahkan, tetapi satu hal yang pasti: petani berusia 49 tahun itu kini telah kembali ke pelukan keluarganya. Kisah tentang hilangnya Rusman menjadi pengingat tentang rapuhnya kehidupan dan pentingnya solidaritas.
Di balik hamparan kebun yang tenang di Dusun Umpungeng, Desa Umpungeng, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, terukir sebuah kisah tentang harapan, keteguhan, dan keajaiban. Setelah dua minggu lebih menghilang, Rusman (49), seorang petani yang akrab dengan kerasnya tanah Soppeng, akhirnya ditemukan selamat pada Rabu, 15 Oktober 2025, sekitar pukul 11.15 Wita.
Kisah ini bermula pada 29 September 2025, ketika Rusman dinyatakan hilang di area perkebunan yang menjadi sumber kehidupannya. Sejak saat itu, Umpungeng diselimuti kabut kecemasan. Keluarga, tetangga, polisi, hingga tim BPBD bahu-membahu menyusuri setiap sudut kebun, mencari jejak yang mungkin tertinggal.
Namun, takdir berkata lain. Herul (30), seorang petani muda yang juga berasal dari Umpungeng, menjadi tokoh sentral dalam babak baru kisah ini. Kala itu, Herul tengah dalam perjalanan menuju Kecamatan Marioriwawo untuk membeli seng, kebutuhan penting untuk memperbaiki rumahnya. Di tengah perjalanan, tepatnya di Muku-Mukue, jalan setapak menuju Bulu Batu, Desa Umpungeng, matanya menangkap sosok yang terbaring lemah di pinggir jalan.
Instingnya berbisik, ia mendekat. Dengan hati-hati, Herul memanggil orang tersebut. Suara lirih menjawab, "Saya Rusman." Pengakuan itu memecah keheningan siang. Rusman, yang telah lama dicari, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan: pucat, lemas, tak berdaya.
Tanpa ragu, Herul membantu Rusman dan membawanya ke rumah Firman, sepupunya, di Dusun Bulu Batu. Di sana, bidan desa memberikan pertolongan pertama, sembari menunggu kabar dari keluarga Rusman untuk segera dirujuk ke rumah sakit.
Kapolsek Lalabata bersama personelnya bergerak cepat, berkoordinasi dengan pemerintah desa dan tenaga medis. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan Rusman dan menggali informasi lebih lanjut setelah kondisinya stabil.
Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja keras semua pihak.
"Alhamdulillah, berkat kerja sama yang solid, saudara Rusman ditemukan selamat. Kami sangat mengapresiasi respon cepat masyarakat dan upaya semua pihak yang terlibat," ujarnya.
Kapolres juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan keluarga dan kerabat yang beraktivitas di area perkebunan, serta segera melaporkan kejadian mencurigakan atau kehilangan kepada pihak berwajib.
"Kejadian ini menjadi pelajaran berharga. Jangan ragu untuk melapor agar polisi dapat segera bertindak," tambahnya.
Kini, Rusman tengah berjuang memulihkan kondisinya. Polsek Lalabata terus memantau perkembangan kesehatannya dan berkoordinasi dengan keluarga untuk langkah medis selanjutnya. Kisah Rusman adalah pengingat tentang pentingnya solidaritas, keteguhan, dan harapan yang tak pernah padam, bahkan di tengah kabut Umpungeng yang misterius. (*/Andy)

Tidak ada komentar