Gelar Workshop, LPPM UNES Galang Dosen dan Pimpinan UNES-AAI Jadi Peserta
Palapainfo.com Padang -- Dosen dan Pimpinan Fakultas di lingkungan Universitas Ekasakti dan Akademi Akuntansi Indonesia (UNES-AAI) Padang mengikuti Workshop Matching Fund Kedaireka tahun 2022.
Workshop yang diselenggarakan LPPM UNES pada Sabtu, 12 Maret 2022 di Lantai 3 Gedung UNES ini, dalam rangka merdeka belajar Kampus MERDEKA.
Rektor Universitas Ekasakti Dr. Otong Rosadi, S.H, M.Hum. secara resmi membuka Workshop Matching Fund Kedaireka ini yang dilaksanakan sehari penuh.
Rektor Unes berharap agar UNES menjadi Kampus Riset dan Kewirausahaan. Kepada peserta workshop diharapkan agar menggali ilmu penelitian dan pembuatan proposal, dalam pembedahan proposal nanti pergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dalam pembuatan proposal tidak mengalami kesulitan dan diterima pada Matching Fund Kedaireka.
Ketua LPPM UNES Dr. Nita mengatakan, dengan kebijakan Kampus Merdeka belajar salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah Matching Fund Kedaireka. Dimana plafon Matching Fund membuat ekosistim Perguruan Tinggi berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) salah satu tujuannya hilirisasi hasil Tridarma Perguruan Tinggi dalam mengatasi permasalahan DUDI dan Masyarakat.
Program matching fund ini telah dilakukan pada tahun 2021 dan tahun 2022 yang kedua kali, dimana pendanaan tahun 2022 empat kali lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp. 1 M dan masing-masing proposal penelitian bisa mengajukan dana penelitian di bawah 1 M atau di atas 1 M. Untuk mendapatkan dana tersebut harus memenuhi syarat, yaitu; mempunyai NIDN, mempunyai Mitra Dudi, dan tidak sedang tugas belajar.
Bagaimana mendapatkan dana tersebut kata Ketua LPPM itu, 1#triknya akan dijelaskan nantinya oleh narasumber. Thema yang diangkat dalam Worshop Matching Fund ini adalah Ekonomi Green, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Kemandirian Kesehatan dan Pariwisata.
Ada 3 seleksi dari hibah matching fund ini sebelum diumumkan sebagai penerima hibah yaitu Seleksi Administrasi, Seleksi Substantif, Evaluasi Kelayakan.
Dan tak kalah pentingnya, jelasnya, program ini adalah Idikator Kerja Utama (IKU) pada mereka belajar kampus merdeka dan diharapkan peranan Dekan, Ketua Prodi, ujar Nita.
Penyelenggara kegiatan menampilkan Dr. Fadli, S.T., M.T. dari Universitas Riau (UNRI) sebagai Narasumber.
Pada workshop Matching Fund Kedaireka Dr. Padil menjelaskan tentang Penelitian dan Pengabdian, persyaratan administrasi, format usulan, kriteria penilaian substansi, alur proposal dan seleksi, keuangan, ketentuan matching fund, matching fund kedaireka, dan pola kemitraan.
Kategori hibah & proyek indikatif, terdapat didalamnya Ekonomi Hijau (pertanian berkelanjutan, konservasi, energy terbarukan), Ekonomi Biru (Budidaya dan Pengelolaan sumberdaya laut, pengembangan teknologi pengelolaan), Ekonomi Digital (program industri dan Animasi, Pembuatan dan pengembangan layanan berbasis), Kemandirian Kesehatan (pembuatan dan pengembangan alat kesehatan, pembuatan dan pengembangan obat herbal) dan Pariwisata (pengengembangan dukungan program wisata, di 5 destinasi super perioritas, pengembangan)
Pendanaan matching fund tidak dapat digunakan untuk pembelian lahan/tamah, pembelian kendaraan operasional, pembangunan/perbaikan infrastruktur, gedung kantor dan jalan, jaminan dan pinjaman kepada pihak lain.
Kiat-kiat lulus matching fund 2022 kata Dr. Padil adalah baca panduan secara cermat dan teliti, lengkapi semua syarat administrasi yang diminta, cermati dan pahami kriteria penilaiam substansi proposal, Sinkronkan antara latarbelakang, problem, peta jalan, metode dan RAB buat table jika perlu, Kesabaran adalah kunci, sekali tidak berhasil maka tidak perlu putus asa. Dan perbaiki proposal yang ditolak. perbanyak sedakah dan jangan lupa berdoa dan bertawakal.
Kepada peserta workshop DR. Padil berharap jangan takut membuat dan mengusulkan proposal ke Matching Fund Kedaireka, satu-satunya orang yang tidak membuat kesalahan adalah orang yang tidak berbuat apa-apa, jangan takut kepada kesalahan selama anda tidak mengulang kesalahan yang sama. Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus menahan perihnya kebodohan. Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka anda bertambah sukses. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah , maka proyek akan menunggu.
Dari Lanta3 ruang rektorat UNES Padang, Sabtu 12 Maret 2022, KA. Humas UNES-AAI Padang, H. Syarifuddin, S.E., M.Hum, memberitakan. (is)
Tidak ada komentar