Breaking News

Mahasiswa Olahraga Tolak Kompetisi Liga Tanpa Degradasi



Palapainfo.com, Padang -- Beberapa hari terakhir ini, muncul wacana Liga 1 tanpa sistem degradasi kembali mengemuka, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (DPP IMORI) Fadly Idris menyampaikan penolakan atas wacana yang kabarnya didukung oleh sebagian besar club liga 1 dan liga 2. Kabarnya hal ini telah disetujui dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Senin (3/5/2021).

Sebanyak 13 klub dilaporkan setuju terhadap peniadaan degradasi di Liga 1 Tahun 2021. Sebab, kondisi pandemi COVID-19 yang belum selesai dianggap masih akan menjadi tantangan bagi klub.

Sebelumnya, wacana serupa sempat digaungkan saat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mau melanjutkan Liga 1 Tahun 2020. Pada akhirnya rencana itu gagal terlaksana karena kompetisi dihentikan.

"Liga tanpa degradasi itu sama dengan mendukung kemunduran sepakbola Indonesia, negara lain sudah berfikir soal menghadirkan penonton, kita malah mengarahkan liga ke system yang rawan pengaturan skor dan menghidupkan lagi mafia di sepakbola Indonesia," ujar Fadly dalam siaran persnya, Sabtu (8/5/21).

Menurutnya,nilai-nilai sportivitas dan kompetisi harus menggunakan format degradasi sehingga sepak bola nasional tetap pada jalur semestinya.

"Semua pihak sudah semestinya menjunjung tinggi kesepakatan soal peningkatan kompetisi dan value sepakbola Indonesia, system yang hanya membuat gaduh dan kontroversial sebaiknya jangan direalisasikan, kita harus mendukung PSSI untuk menjaga citra sepakbola Indonesia semakin baik dari tahun ke tahun hingga meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia,” kata Fadly yang juga Penerima Beasiswa Berprestasi S2 UNJ Kemenpora RI ini.

Sementara itu, Liga 1 direncanakan kick off pada 3 Juli mendatang. Liga 2 rencananya akan menyusul dua pekan kemudian. Tapi hingga saat ini belum ada kepastian izin penyelenggaraan kompetisi dari Polri.

Hingga kini semua pihak menunggu hasil resmi pada Kongres Biasa PSSI nanti. Jika diputuskan secara resmi, maka sudah kewajiban klub untuk mematuhi regulasi tersebut. (is) -- Beberapa hari terakhir ini, muncul wacana Liga 1 tanpa sistem degradasi kembali mengemuka, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (DPP IMORI) Fadly Idris menyampaikan penolakan atas wacana yang kabarnya didukung oleh sebagian besar club liga 1 dan liga 2. Kabarnya hal ini telah disetujui dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Senin (3/5/2021).


Sebanyak 13 klub dilaporkan setuju terhadap peniadaan degradasi di Liga 1 Tahun 2021. Sebab, kondisi pandemi COVID-19 yang belum selesai dianggap masih akan menjadi tantangan bagi klub.


Sebelumnya, wacana serupa sempat digaungkan saat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mau melanjutkan Liga 1 Tahun 2020. Pada akhirnya rencana itu gagal terlaksana karena kompetisi dihentikan.


"Liga tanpa degradasi itu sama dengan mendukung kemunduran sepakbola Indonesia, negara lain sudah berfikir soal menghadirkan penonton, kita malah mengarahkan liga ke system yang rawan pengaturan skor dan menghidupkan lagi mafia di sepakbola Indonesia," ujar Fadly dalam siaran persnya, Sabtu (8/5/21).


Menurutnya,nilai-nilai sportivitas dan kompetisi harus menggunakan format degradasi sehingga sepak bola nasional tetap pada jalur semestinya.


"Semua pihak sudah semestinya menjunjung tinggi kesepakatan soal peningkatan kompetisi dan value sepakbola Indonesia, system yang hanya membuat gaduh dan kontroversial sebaiknya jangan direalisasikan, kita harus mendukung PSSI untuk menjaga citra sepakbola Indonesia semakin baik dari tahun ke tahun hingga meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia,” kata Fadly yang juga Penerima Beasiswa Berprestasi S2 UNJ Kemenpora RI ini.


Sementara itu, Liga 1 direncanakan kick off pada 3 Juli mendatang. Liga 2 rencananya akan menyusul dua pekan kemudian. Tapi hingga saat ini belum ada kepastian izin penyelenggaraan kompetisi dari Polri.


Hingga kini semua pihak menunggu hasil resmi pada Kongres Biasa PSSI nanti. Jika diputuskan secara resmi, maka sudah kewajiban klub untuk mematuhi regulasi tersebut. (is)


Tidak ada komentar