Wajah Baru Paotere: Menenun Digitalisasi di Balik Secangkir Kopi
Keterangan Gambar:
Sinergi untuk Transformasi: Kapolsek Kawasan Paotere, IPDA Ibnu Chaerul R. (tengah berseragam), saat berdiskusi santai bersama jajaran PT Pelindo Regional 4 Makassar dan tokoh masyarakat dalam agenda silaturahmi di Café Mama, Makassar (17/12). Pertemuan ini membahas penerapan sistem pembayaran non-tunai di Pelabuhan Paotere.
MAKASSAR – Aroma kopi yang mengepul di Café Mama, Jalan Serui, sore itu seolah menjadi saksi bisu sebuah langkah besar bagi salah satu pelabuhan paling bersejarah di Makassar. Di tengah suasana hangat dan akrab, PT Pelindo Regional 4 Makassar duduk bersama para pemangku kepentingan Pelabuhan Paotere, bukan sekadar untuk bersalaman, melainkan untuk merajut masa depan pelabuhan yang lebih modern.
Sentuhan Digital di Pelabuhan Rakyat
Rabu sore (17/12), suasana formal seketika mencair saat General Manager PT Pelindo Regional 4 Makassar, Iwan Sjarifuddin, memaparkan visi baru untuk Paotere. Fokus utamanya adalah transformasi sistem pembayaran menuju cashless atau non-tunai melalui aplikasi khusus.
"Langkah ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang transparansi dan kemudahan bagi semua pengguna jasa," ungkap pihak Pelindo di hadapan para hadirin.
Digitalisasi ini diharapkan mampu memangkas birokrasi manual dan mempercepat arus pelayanan di kawasan pelabuhan yang selama ini dikenal sebagai jantung ekonomi rakyat Makassar.
Dukungan Penuh dan Aspirasi Keselamatan
Gayung bersambut. Ketua Pelayaran Rakyat (Pelra) Kawasan Paotere, H. Syamsuddin, menyatakan dukungan penuhnya terhadap inovasi ini. Baginya, modernisasi adalah keniscayaan yang harus dipeluk demi kemajuan bersama. Namun, di balik diskusi soal aplikasi dan efisiensi, terselip pula aspirasi humanis mengenai keselamatan di lapangan.
Pihak Pelra menitipkan harapan agar kawasan pelabuhan tetap terjaga ketertibannya, terutama terkait aktivitas anak-anak sekitar yang kerap bermain bola di area operasional. Sebuah masukan yang menekankan bahwa selain mengejar kemajuan teknologi, keselamatan nyawa di area pelabuhan tetap menjadi prioritas utama.
Sinergi Lintas Sektoral
Pertemuan ini tak hanya dihadiri oleh pihak korporasi dan pengusaha, tetapi juga unsur keamanan yang diwakili oleh Kapolsek Kawasan Paotere, IPDA Ibnu Chaerul R. Kehadirannya menegaskan bahwa transformasi pelabuhan harus berjalan beriringan dengan stabilitas keamanan.
Diskusi yang berlangsung hingga pukul 18.00 WITA ini juga mengupas tuntas mekanisme teknis, mulai dari penerbitan Bon Ret (Nota Transportasi) hingga simulasi penggunaan aplikasi. Ketika matahari mulai terbenam di ufuk barat Makassar, silaturahmi tersebut berakhir dengan sebuah komitmen kolektif: membawa Paotere melangkah lebih jauh tanpa meninggalkan nilai-nilai kekeluargaan yang telah lama mengakar. (*/Red)



Tidak ada komentar