Breaking News

Jembatan Harapan di Sungai Lakellu: Ketika Gotong Royong Menyatukan Tiga Desa


Keterangan Gambar:

Wakapolres Soppeng bersama aparat desa dan personel TNI menyapa warga saat melakukan pemantauan pembangunan jembatan gantung di Sungai Lakellu, Desa Watu, Kecamatan Marioriwawo. Semangat gotong royong masyarakat menjadi kekuatan utama dalam proyek ini.


Di tepian hijau persawahan Desa Watu, suara palu dan tarikan tali baja berpadu dengan tawa warga yang bekerja sambil saling menyemangati. Di bawah rindang pepohonan dan naungan tenda sederhana, harapan itu sedang tumbuh—sebuah jembatan gantung yang kelak menjadi urat nadi penghubung tiga desa di Kecamatan Marioriwawo. Pada Senin pagi, 1 Desember 2025, jajaran Polres Soppeng hadir menyapa, memantau, sekaligus memastikan proses pembangunan berjalan aman dan solid.


Pemantauan Lapangan di Tengah Semangat Swadaya

Pembangunan jembatan gantung di Sungai Lakellu kini memasuki tahap kerja yang semakin intens. Wakapolres Soppeng, Kompol Sudarmin, S.Sos, bersama Kasat Intelkam Iptu Ahmad Saeni dan Bhabinkamtibmas Polsek Marioriwawo, turun langsung meninjau lokasi.

Jembatan ini bukan sekadar proyek fisik; ia adalah kebutuhan mendesak. Selama bertahun-tahun, akses antar-desa terhambat oleh kondisi sungai yang sulit dilintasi, terutama saat musim hujan. Mobilitas pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi masyarakat kerap terkendala.

Kini, masyarakat bergerak. Dengan swadaya sekitar Rp 100 juta ditambah dukungan para donatur, pembangunan ini menjadi bukti bahwa solidaritas masih hidup di tengah pedesaan.


Kolaborasi Banyak Pihak

Tidak hanya warga, proses pembangunan juga diperkuat keterlibatan Tim Teknis Vertical Rescue Indonesia serta 15 personel Brimob Batalyon C Kabupaten Bone yang dipimpin Ipda Taufiq. Dukungan teknis dan tenaga inilah yang membuat proyek berjalan cepat dan rapi.

Kepala Desa Watu, Rusdi S.Pd, menjadi figur yang mengoordinir warga. Di bawah kepemimpinannya, gotong royong kembali menemukan makna sejatinya—bekerja bersama tanpa menunggu instruksi panjang.

Diperkirakan, jembatan ini bisa mulai difungsikan pada Desember 2025, sebuah harapan besar bagi warga tiga desa yang menunggu akses layak sejak lama.


Apresiasi dari Jajaran Polres Soppeng

Dalam kesempatan itu, Wakapolres menyampaikan pesan Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K.

Atas nama pimpinan, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Desa Watu serta seluruh pihak yang terlibat. Semangat gotong royong ini menunjukkan kuatnya kepedulian kita untuk membangun daerah.

Ia menegaskan bahwa Polres Soppeng akan terus hadir dalam kegiatan-kegiatan masyarakat yang berdampak positif dan konstruktif.

“Semoga pembangunan jembatan ini berjalan lancar dan segera dapat digunakan untuk meningkatkan akses dan perekonomian warga,” ujarnya.


Jembatan yang Menyatukan Banyak Cerita

Di balik tarikan kabel dan tiang baja, ada cerita harapan yang sedang ditulis ulang. Jembatan gantung Sungai Lakellu kelak bukan hanya sarana transportasi, melainkan simbol kekuatan bersama—sinergitas warga, pemerintah desa, aparat keamanan, dan para relawan.

Ketika jembatan ini kelak diresmikan, tiga desa di Marioriwawo akan lebih dekat, lebih terhubung, dan lebih siap melangkah menuju masa depan yang lebih baik. (*/Red) 



Tidak ada komentar