Breaking News

Sulsel Tetap Teduh Pasca Setahun Prabowo-Gibran: Kapolda Ungkap Kunci Stabilitas dan Pelajaran dari 61 Tersangka




Keterangan Gambar:

Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si. (kiri), Kapolda Sulawesi Selatan, didampingi Kombes Pol Didik Supranoto, S.I.K., M.H., Kabid Humas Polda Sulsel (kanan), saat menyampaikan pernyataan pers terkait situasi Kamtibmas pasca satu tahun pemerintahan di Mapolda Sulsel, Kamis (23/10/2025). Kapolda menegaskan bahwa situasi di Sulsel tetap aman dan kondusif, berkat sinergi personel dan kerja sama masyarakat dalam menjaga ketertiban umum.

MAKASSAR — Angin kekhawatiran yang sempat berembus kencang di Sulawesi Selatan menjelang setahun masa bakti Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kini telah sirna, berganti dengan keteduhan dan kepastian. Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Sulsel secara umum tetap terjaga aman dan kondusif. Ketegasan ini disampaikan langsung oleh Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Sulsel, Kamis (23/10/2025).

Menjaga Demokrasi dalam Ketertiban

Pada tanggal 20 Oktober 2025, yang menandai genap satu tahun pemerintahan nasional, potensi gejolak keamanan menjadi sorotan publik. Namun, Kapolda Rusdi Hartono memastikan bahwa segala aktivitas penyampaian pendapat di muka umum, sebuah esensi dari demokrasi, berhasil difasilitasi tanpa mengorbankan ketertiban umum.

Kapolda menegaskan, "Kami memahami bahwa unjuk rasa merupakan bagian dari demokrasi. Namun demikian, kami berkewajiban memastikan agar seluruh aktivitas demokrasi berjalan dengan aman, tertib, dan tidak mengganggu kepentingan umum."

Kondusivitas ini, menurut Irjen Pol. Rusdi Hartono, adalah buah dari langkah-langkah strategis Polda Sulsel dan jajaran, serta kesiapan personel yang mumpuni dan kerja sama apik dengan seluruh lapisan masyarakat. Berkat sinergi ini, kekhawatiran yang meliputi potensi gangguan keamanan terbukti dapat diredam.

Penegakan Hukum yang Transparan: Pelajaran dari 61 Tersangka

Meski situasi secara umum terkendali, beberapa insiden kerusuhan sempat terjadi di titik-titik vital, termasuk Kantor DPRD Provinsi Sulsel, DPRD Kota Makassar, Kantor Kejati Sulsel, Pos Lantas Polrestabes Makassar, hingga DPRD Kota Palopo. Kapolda Rusdi Hartono merinci, penanganan hukum terhadap kasus-kasus tersebut terus berjalan dengan mengedepankan prinsip profesionalisme dan akuntabilitas.

Dari rangkaian kerusuhan tersebut, total 61 tersangka (TSK) telah diamankan. Angka ini terbagi menjadi 48 orang dewasa dan 13 anak-anak. 

"Penegakan hukum dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel. Kami juga menjunjung tinggi hak asasi manusia, termasuk dalam penanganan terhadap anak-anak yang terlibat," tegas Kapolda, menunjukkan komitmen Polda Sulsel untuk memproses hukum tanpa pandang bulu namun tetap memperhatikan aspek kemanusiaan, khususnya pada usia di bawah umur.

Ajakan Bersama untuk Stabilitas Berkelanjutan

Kapolda Sulsel didampingi oleh Karoops Polda Sulsel Kombes Pol Bambang Widjanarko, S.I.K., M.H., Dirreskrimum Polda Sulsel Kombes Pol Setiadi Sulaksono, S.I.K., M.H., dan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, S.I.K., M.H., dalam menyampaikan laporan Kamtibmas ini.

Di akhir pernyataannya, Irjen Pol. Rusdi Hartono menyampaikan ajakan yang menyentuh inti kesadaran kolektif masyarakat. Ia mengingatkan bahwa keamanan adalah fondasi bagi kemakmuran.

“Mari kita bersama menjaga Sulawesi Selatan agar tetap aman dan kondusif. Dengan keamanan yang terjaga, aktivitas masyarakat dan perekonomian dapat berjalan baik sehingga berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat,” tutupnya. 

Pesan ini bukan hanya sebuah imbauan, melainkan penekanan akan korelasi erat antara keamanan daerah dan kesejahteraan masyarakat, menjadikan stabilitas Kamtibmas sebagai investasi kolektif. 

Sumber: Humas Polda Sulsel
Penulis: Musafir
Editor: Masykur Thahir

Tidak ada komentar