Breaking News

Hangatnya Damai di Sekolah: Ketika Kekeluargaan Menjadi Obat atas Luka Perundungan di Soppeng


Keterangan Gambar:
Suasana mediasi di SD 248 Laulaweng, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sabtu (18/10/2025). Pihak sekolah, pemerintah, aparat keamanan, serta orang tua siswa yang terlibat bersepakat menyelesaikan dugaan kasus perundungan secara damai dan kekeluargaan. Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak menandatangani surat kesepakatan perdamaian sebagai bentuk komitmen menjaga keharmonisan di lingkungan sekolah.


SOPPENG, SULSEL — Di balik suasana teduh pagi di kaki perbukitan Marioriawa, Sabtu (18/10/2025), ruang guru SD 248 Laulaweng menjadi saksi sebuah peristiwa yang menyejukkan hati. Bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi perjumpaan penuh harapan: duduk bersama untuk memulihkan luka, bukan memperpanjang sengketa.

Video dugaan perundungan di sekolah dasar tersebut sempat membuat resah warga. Namun, alih-alih dibiarkan membesar, pihak sekolah bersama pemerintah, aparat keamanan, dan para orang tua memilih langkah yang lebih bijak — menyelesaikannya lewat mediasi dengan semangat kekeluargaan.

Sekitar pukul 09.00 WITA, pertemuan dimulai. Hadir dalam mediasi itu unsur UPTD Pendidikan Kecamatan Marioriawa, Polsek dan Koramil Marioriawa, Pemerintah Desa Laringgi, Satpol PP, pihak sekolah, serta orang tua siswa yang terlibat.

Suasana haru terasa ketika kedua belah pihak — orang tua siswa korban dan pelaku — saling menatap, lalu berjabat tangan. Tak ada nada tinggi, tak ada dendam yang bersisa. Dalam kesepakatan yang sederhana namun penuh makna, mereka sepakat menyudahi persoalan dengan damai. Orang tua korban bahkan menyatakan telah memaafkan dengan ikhlas, menandai akhir kisah ini tanpa tuntut-menuntut di kemudian hari.

Mediasi yang berlangsung selama satu jam itu berakhir pukul 10.00 WITA dalam suasana aman dan kondusif. Petugas dari Polsek Marioriawa memastikan jalannya proses berlangsung tertib dan penuh kehangatan.

Menanggapi langkah tersebut, Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K. memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak sekolah dan seluruh unsur yang terlibat.

“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat dan bijak dari pihak sekolah serta pemerintah setempat yang memilih penyelesaian melalui mediasi. Ini menunjukkan bahwa nilai kekeluargaan dan kearifan lokal masih menjadi fondasi kuat dalam menjaga harmoni di masyarakat,” ujarnya.

Kapolres juga menegaskan komitmen jajarannya untuk terus hadir di lingkungan pendidikan, bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga mitra dalam membangun karakter anak bangsa.

“Bullying harus kita tangani dengan pendekatan edukatif. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah agar tercipta lingkungan belajar yang aman, sehat, dan berkarakter,” tambahnya.

Dari ruang guru SD 248 Laulaweng itu, sebuah pelajaran berharga lahir — bahwa kedamaian tidak lahir dari kekuatan, melainkan dari keikhlasan untuk memahami dan memaafkan.

Semoga peristiwa ini menjadi cermin bagi dunia pendidikan: bahwa setiap konflik bisa menjadi ruang pembelajaran, setiap luka bisa sembuh jika dirawat dengan hati, dan bahwa nilai kekeluargaan masih menjadi cahaya hangat di tengah dinamika zaman. (*/Chemmank Farrel) 

Tidak ada komentar