Breaking News

Pembinaan Pelaku dan Pemerintahan Desa/Kelurahan dalam Penanganan Stunting


 

PALAPA INFO, SOPPENG -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa  adakan kegiatan pembinaan pelaku dan Pemerintahan Desa/Kelurahan dalam Penanganan Stunting (Aksi#5) di aula kantor gabungan dinas Kabupaten Soppeng Rabu, 10 Mei 2023.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Hj. Sitti Rohani, S. Sos, M. Si dalam laporannya menyampaikan maksud kegiatan ini adalah pembinaan pelaku dan Pemerintahan Desa/Kelurahan dalam penanganan Stunting yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tugas dan peran Sekretaris Desa dan Lurah, Kader Pembangunan Manusia, Tim Pendamping Keluarga dan Kader Posyandu dalam mendukung program percepatan penurunan Stunting serta untuk meningkatkan keterampilan bagi Sekretaris Desa dan Lurah, Kader Pembangunan Manusia, Tim Pendamping Keluarga dan Kader Posyandu dalam menangani permasalahan Stunting di masing masing desa dan kelurahan.

Adapun narasumber yakni,Anida, S. ST, M. Admin Kes, Kasi Kesra dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng dan Bapak Baheri Usba, S. Hut, koordinator tenaga ahli pendamping profesional Kabupaten Soppeng.

Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP saat membuka kegiatan, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia yang di rilis oleh Kementarian Kesehatan Republik Indonesia, Prevalensi Balita Stunting Kabupaten Soppeng pada tahun 2022 sebesar 26,9 %. Angka ini lebih kecil di bandingkan Prevalensi Balita Stunting Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 27,2%.

 

Meski demikian katanya, Angka Prevalensi Balita Stunting Kabupaten Soppeng pada tahun 2022 meningkat di bandingkan tahun 2021, di mana di Tahun 2021 Prevalensi Balita Stunting Kabupaten Soppeng sebesar 25,4%.

 

Olehnya itu, dibutuhkan keseriusan dan kerja sama kita bersama dalam mendukung setiap aksi dalam percepatan penurunan Stunting ini. Dengan upaya yang maksimal kita optimis Target Prevalensi Stunting sebesar 14% pada tahun 2024 dapat kita capai.

” Dengan adanya kegiatan pembinaan ini, kami berharap agar para pelaku percepatan penurunan Stunting dapat lebih memahami tugas dan perannya masing-masing sehingga Target Prevalensi Stunting sebesar 14% pada tahun 2024 dapat kita capai di Kabupaten Soppeng. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan kepada seluruh peserta,” tuturnya. (usa)

Tidak ada komentar