Breaking News

Bupati Soppeng Calon Penerima Satya Lencana

 



PALAPA INFO, SOPPENG -- Pemaparan inovasi/keberhasilan pembangunan pertanian Bupati Soppeng H.A.Kaswadi Razak, SE sebagai kandidat penerima penghargaan Satya Lencana pembangunan pertanian dari Presiden RI pada penas XVI KTNA tahun 2023 Jumat (5/5/2023), di ruang pola kantor Bupati Soppeng.

Wakil Bupati Soppeng, Ir.H.Lutfi Halide,MP pada kesempatan itu menyambut tim verifikasi lapangan. Lufti beeharap  kedatangan tim verifikasi membawa berkah dan kemajuan bagi Kabupaten Soppeng.

Lutfi juga sampaikan kepada tim bahwa Kabupaten Soppeng merupakan kabupaten terbaik yang ada di Sulawesi Selatan.

“Kami beserta jajaran pemerintah kabupaten Soppeng berharap bulan depan penyematan Satya Lencana pembangunan diterima Buoati Soppeng.

Tim verifikasi lapangan Dian kartika Suwandi dalam pertemuan itu menyampaikam,  bersama dengan Sekretaris Militer Kepresidenan dan Kementerian Pertanian Republik IndonesiaI untuk melakukan verifikasi terhadap inovasi /keberhasilan pembangunan pertanian Bupati Soppeng H.A.Kaswadi Razak, SE

Suwandi juga sampaikan bahwa ada 17 Gubernur dan 65 Bupati/Walikota yang ada di Indonesia saat ini dilakukan verifikasi lapangan dan salah satunya adalah Bupati Soppeng.

Siapa saja yang dapat menerima penghargaan Satya Lencana, diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki integritas, berjasa pada bangsa dan negara, berkelakuan baik.

“Perlu kita ketahui bersama bahwa Presiden RI kapan saja dapat mencabut Satya Lencana ketika penerima tidak lagi menjalankan ketentuan dan aturan yang berlaku,” terangnya.

Sesuai dengan usulan Satya Lencana yang  diterima dari Bupati Soppeng yaitu Satya Lencana Wira Karya dan Satya Lencana ini memiliki derajat yang sama dengan Satya Lencana lainnya kecuali Satya Lencana Bintang.

Dalam pemaparan Bupati Soppeng yang disampaikan dihadapan tim verifikasi bahwa
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Soppeng mayoritas petani, berisiko tinggi tanpa jaminan perlindungan kecelakaan kerja dan kematian. Dimana pada tahun 2020, data dari RSUD La temmmala dan Puskesmas se Kabupaten Soppeng terdapat 43 kasus kecelakaan kerja dan 65 kasus meninggal dunia dialami oleh petani. Mereka belum memiliki perlindungan program jamsostek.

Biaya pengobatan perawatan dan kematian ditanggung sendiri dan tidak adanya santunan kematian, hal ini dapat menurunkan tingkat kesejahteraan petani dan keluarganya.

Menyikapi permasalahan tersebut, maka telah digagas dan dirancang oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama BPJS ketenagakerjaan sebuah inovasi perlindungan pertani yang pertama di Indonesia tanpa APBD sebagai wujud implementasi tugas pokok serta fungsi dalam mewujudkan visi Kabupaten Soppeng yaitu Soppeng yang lebih melayani, maju dan sejahtera serta sejalan dengan visi RPJMN (2020-2024) yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

” Kenapa inovasi ini muncul karena petani kita adalah pahlawan pangan, melindungi dan melayani mereka adalah pengabdian dan harga mati bagi kami. Olehnya itu lahirlah sebuah inovasi yang kami namakan Sutasoma (Sistem perlindungan petani Soppeng maju dan Sejahtera) bertujuan memberikan pelayanan kemudahan, akses informasi dan kepesertaan pelayanan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang cepat dalam mewujudkan kemandirian petani,” terangnya lagi.

Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama BPJS Ketenagakerjaan telah membuat role model inovasi yang bersifat kolaboratif, terintegrasi dan sistematis non APBD melalui layanan jaminan perlindungan bagi petani yang pertama dilakukan di Indonesia dalam bentuk perjanjian kerjasama di luar program BPJS ketenagakerjaan dengan menghadirkan kemudahan dan keunikan yaitu 4 kemudahan bagi petani, kemudahan petani dalam memperoleh informasi jamsostek, kemudahan petani mendaftar menjadi peserta program jamsostek, kemudahan pertani membayar iuran program jamsostek secara mandiri, dan kemudahan petani mendapatkan manfaat (klaim) program jamsostek.

” Kalau daerah lain memiliki, bandara, memiliki pelabuhan, memiliki segala hal lainnya, dan kami di Soppeng yang bukan kota metropolitan bangga dan bersyukur memiliki petani-petani yang handal. Kami tidak pernah bermimpi untuk mengikuti kegiatan seperti ini, kami hadir bukan untuk disanjung-sanjung, karena pada dasarnya kami hadir sebagai pelayan masyarakat, abdi masyarakat. Dan perlu diketahui beberapa kali teman-teman menghadap dan berharap untuk mengikuti kegiatan ini,” tutupnya. (usa)

Tidak ada komentar