Breaking News

Anggota Komisi V DPR RI Dr. Aras Resmikan Jembatan Sahara di Desa Barang Soppeng



Palapainfo.com, Soppeng -- Anggota Komisi V DPR RI, Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., MM., meresmikan Pembangunan Jembatan Gantung yang diberi nama Jembatan Sahara (Sahabat Aras), menghubungkan antara Desa Barang Kecamatan Liliriaja - Desa Tinco Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng, pada Rabu, 2 Maret 2022.


Jembatan Sahara ini dibangun atas aspirasi Anggota DPR RI tersebut dari Fraksi PPP senilai Rp 3,4 M bersumber dari APBN 2021.


Satker Pembangunan Jalan Nasional (PIN) Wilayah 1 Sulsel, Arifin Tahir dalam laporannya mengungkapkan jika jembatan ini dibangun atas dana aspirasi Anggota Komisi V DPR RI Dr. Aras. 


Seyogyanya, lanjut Satker ini, kalau rangka jembatan gantung ini untuk jembatan gantung di Provinsi Jambi, tetapi atas upaya Dr. Aras selaku Anggota DPR RI apalagi duduk juga sebagai Anggota Badan Anggaran entah dengan cara apa, rangka jembatan itu dibawa ke Soppeng tepatnya di Desa Barang yang kini akan diresmikan sebentar oleh Legislator Pusat ini.


Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, M.P., dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Dr. Aras atas perhatiannya dalam membangun Soppeng. Diketahui jika Anggota DPR RI ini lahir di Labae, Citta, Soppeng, Sulsel pada 1970 silam. 


Dikatakan, cukup banyak PR yang memerlukan perhatian Anggota DPR RI utamanya pembangunan infrastruktur jalan dan  jembatan. Selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng sangat mengapresiasi atas kinerja Dr. Aras dalam memperhatikan kebutuhan masyarakat dan membangun Soppeng.


Wakil Bupati ini juga mengatakan, jika dirinya memiliki mimpi, bagaimana jalan antara Soppeng - Bone, Soppeng - Makassar digunakan dengan baik dan layak meskipun itu mobil sedan yang menggunakan.


Mimpinya ini kata Lutfi Halide, bagaimana hasil bumi dari Bone diangkut ke Makassar melalui Citta Soppeng bahkan singgah di Citta untuk melakukan jual beli hasil bumi di Kabupaten Soppeng.


Tentu hasil bumi dari Soppeng dengan lancar dapat diangkut ke daerah lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Soppeng.


Anggota Komisi V DPR RI Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M., sebelum meresmikan Jembatan Sahara ini, mengatakan, jembatan gantung ini seharusnya dibangun di Desa Padaelo Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone, namun karena Bupati Bone menghendaki Jembatan Permanen, maka jembatan tersebut dipindahkan di Desa Barang ini. Meskipun bangunan itu sudah sampai ke tahap kegiatan tender. 


Dikatakan, justru jembatan ini terlebih dahulu diselesaikan dari pada di Padaelo.


Selaku Anggota Komisi V yang juga memiliki mitra kerja dengan. Kementerian Perhubungan, dirinya juga banyak memaparkan tentang pembangunan kereta api di Sulsel. 


Dalam perjalanan perjuangannya, berbagai kendala ditemukan namun semua itu dapat didapatkan solusi terbaik sehingga soal ganti untung lahan sesuai laporan instansi berkopeten, sudah tuntas. Insya Allah 3 tahun ke depan pembangunan itu sudah tuntas. Jadi masyarakat jika ingin naik kereta api tak perlu ke Sumatera atau ke Jawa, cukup ke Parepare, Barru, Pangkep atau ke Maros.


Sebagai Anggota Badan Anggaran, Dosen IAIN Watampone ini juga lebih banyak memaparkan tentang bagaimana menormalisasi sejumlah item anggaran dari APBN untuk pembangunan di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Terlebih bagaimana memasukkan APBN di Sulsel terutama di Soppeng.


Khusus di Soppeng juga memaparkan sejumlah item program yang telah dan akan dimasukkan dari dana aspirasinya, antara lain, program P3AI, BSPS, Beasiswa, PESEW, jalan dan jembatan.


Ketum Pengprov PTMSI Sulsel ini juga menyampaikan jika semua itu bisa terjadi karena atas kerjasama yang baik antara dewan dengan pemerintah daerah. Diakui jika pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa jika pemerintah daerah tidak memberi restu. Jadi dirinya juga berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Soppeng atas restunya untuk memasukkan Anggran Pembangunan di Soppeng. 


Pada kesempatan itu, Dr. Aras menyampaikan jika pembangunan jembatan gantung Pacongkang berawal atas komunikasi yang dibangun dengan Gubernur Sulsel. Hingga pemerintah pusat memasukkan Dana APBN ke Pemprov Sulsel melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk masuk di APBD khusus pembangunan jembatan Pacongkang tersebut. Pembangunan ini dilakukan secara bertahap. Insya Allah pada 2023 paling lama awal 2024, Jembatan tersebut sudah tuntas termasuk jalan Poros Lajoa Soppeng - Tobenteng Bone. 


Selain Anggota DPR RI, Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M., Ir. H. Lutfi Halide, MP., hadir juga Anggota DPRD Sulsel Dr. Hj. A. Nurhidayati Zainuddin dari Fraksi PPP, Anggota DPRD Soppeng Mursalim S.E., Satker Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sulsel, Gazali PPK PJN Wil 1 Sulsel, yang mewakili Kapolres Soppeng, yang mewakili Danramil 1423 Soppeng, Kapolsek Citta Ipda Hariadi Kessa, Danril Liliriaja Serma Syarifuddin, Camat Liliriaja dan Camat Citta, Kades Barang, Kades Tinco. 


Hadir juga Kades Laponrong Kecamatan Ajangale, Bone, Hj. A. Nuraeni A. Page dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.


Hadir dalam rombongan bersama Dr. Aras, Hj. Saleha Aras, S.Sos., Tenaga Ahli DPR RI, Hamka Anas dan Muhammad Ramli Syamsuddin, juga ikut dalam rombongan itu Masykur Thahir, Yunus Razak, Ilham dkk serta Koordinator Tim Aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, Dr. Hj. Muh. Aras, S.Pd., M.M., dari Fraksi PPP, Musmuliadi. 

Salah satu tokoh masyarakat setempat Kasman, mengatakan dirinya merasa bangga dan terharu atas perjuangan Anggota DPR RI kelahiran Labae Kecamatan Citta yang merupakan tetangga kampung, Dr. Aras, hingga Jembatan Gantung Sahara ini sudah bisa dimanfaatkan.


"Mungkin Pak Aji (maksudnya; Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M.) memiliki mimpi ketika masih kecil dulu jika ingin menyeberang sungai harus melewatinya dengan perahu kecil yang sungguh membahayakan keselamatan jiwa dari dalam dan luasnya sungai Walanae. Sehingga mimpi Dr. Aras ini diridhai Allah SWT, diberikanlah rezeki dari-Nya bertahta di Senayan agar mimpi Dr. Aras menjadi kenyataan," kata Kasman.


Sebagai warga Desa Barang Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng, sangat berterima kasih kepada Dr. Aras yang memiliki low profile, meskipun sudah jadi pejabat negara tetapi kawan lama tak terlupakan. (alimuddin)



Tidak ada komentar